Ujung Genteng 12 - 18 January 2009




12/1/09 - 9.15

Stop makan durian.

13.10 Stop at Pelabuhan Ratu - lunch. Main dipantai dengan OB sambil menunggu masakan siap di meja.

Hari ke 2
Hujan dan Angin lebat.
Ngemil, main game, baca, godain susi, makan... Siangnya hujan sempat berhenti. OB main-main pasir.

Hari ke 3
Pagi - Hujan deras dan angin kencang. Main game dengan OB di kamar. Siang - OB, AK & Liza main dihalaman. Angin masih kencang, matahari mulai terik. Sore - angin masih bertiup kencang, matahari mulai masuk dan bulan mulai naik. Sunset yang indah di Ujung Genteng...



Hari Ke 4
Cuaca bagus. Ada yang datang menawarkan tukik seharga 10 ribu/tukik. Kita keberatan, bukan soal harga tapi tidak tegaan... akhirnya bapak itu setuju untuk meminjamkan 2 tukik selama liburan.




19.00 AK, JS, OB, Liza & Mersi naik 4 ojek melihat penyu bertelur. Langit penuh bintang tapi cukup gelap untuk bisa melihat sekeliling. Ojek melewati jalanan yang becek. Jauh! Isi buku tamu dan membayar 5000/org. Kita duduk2 dulu dipantai bersama Bapak Kepala. Dijelasin ini itu. Lumayan lama juga nunggunya. Liza tiduran dipasir yang halus. Pasir disini beda dengan pasir dipantai tempat kita menginap. Lampu senter menyala dibagian lain dari tempat kita duduk. Ada penyu yang sudah mulai bertelur.


Penyu mulai bertelur diumur 20 tahun dengan panjang rata-rata 90 cm. Umur penyu diketahui dari panjang tubuhnya. Ada dua petugas, seorang mengali lubang disamping penyu sebagai jalan untuk mengambil telur kemudian meletakkan nya di ember, sambil dihitung. Petugas yang lain memegang ember dan sesekali menyalakan senter. Proses mengambil telur harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak mengenai alat kelamin penyu. Menurut Pak Kepala, penyu akan pergi dan telur akan berceceran keluar jika alat kelaminnya tersentuh. Penyu sama sekali tidak tahu jika telur2 nya telah dipindahkan, dengan hati2 dia menutup lubang dengan pasir seakan2 telur masih berada aman disitu.


Hari ke 5

4.30 gue bangun, terlalu pagi karena excited mau ngelepas tukik ke laut. Jam 5 jemputan ojek sudah parkir di depan penginapan. Masih gelap.



5.15 baru gue pergi menunggu matahari yang pelan-pelan merayap naik. Beda dengan perjalanan semalam, kali ini mata gue bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan. Alamnya liar tapi amboy indah banget. Gue melewati padang rumput, menyusuri pantai, melewati tiga sungai kecil, sapi-sapi yang masih tertidur. Matahari mulai naik dibelakang gue. Ojek berlari berkelok-kelok melewati jalan yang becek. Pengangan yang kencang!



5.45 Gue datang kepagian. Tidak apa2 karena akhirnya gue bisa ngobrol2 lagi dengan Bpk Kepala (aih.. siapa sih nama nya, lupa!) Semalam ngak jelas mukanya karena gelap, pagi ini baru ngeh orangnya masih muda dan ganteng juga hehehe... Ini orang asli baek banget, informasi selalu mengalir dari mulutnya.





6.00 gue bantuin bawa ember putih berisi tukik-tukik hitam yang tidak sabar ingin segera merasakan air laut. Pagi ini kita melepas 2020 tukik.



Gue beruntung bisa melihat tukik bule dan melepasnya di pingir pantai, sendirian... Saat itu memang semua tukik sudah dilepas. Petugas sudah kembali ke kerja, mengali lubang untuk menanam telur2 penyu. Jadi memang cuma gue sendirian di pantai. Pak Kepala yang memberikan tukik itu ke gue. Katanya selama beliau bekerja baru dua kali ini dia melihat tukik yang albino.



Selamat Jalan tukik bule, semoga bisa bertahan hidup di lautan yang ganas

16.00 Melepas 2 tukik dan berenang. Piknik ke sisi lain dari pantai di Ujung Genteng. Pantai berpasir hitam, tidak ada karang satupun. Kita memutuskan untuk melepas tukik yang dipinjamkan ke kita.


Hari ke 6

Sunny day!

let's swim!
Let's take some photos of us!

Hari ke 7
9. 20 Go home!
Berhenti beberapa kali: liza sakit perut, beli onderdil mobil, indomaret beli roti and... waterfall!Tidak sengaja berhenti karena daddy mau pipis, ternyata ada waterfall diseberang sana. Keren banget!

12.00 Pasar ikan Pelabuhan Ratu. Bought lopster, marlin, tuna and we had them as lunch. Dimasak sama koki di Queen Restaurant, tidak jauh dari pasar ikan. Marlin dan tuna untuk sashimi, sisa tuna dimasak sup. Delicious!

Comments

Popular Posts