Sawai 2015

inga - inga dong di tanah asal e
maraju pulang mar seng bisa
biar beta tidor dingin dingin sajok disini gandong
ganti tapala mar seng bisa

sio maluku, tanah asal e...
sio maluku, tanah asal e...
sio maluku tunggu beta e...
sio mauku tunggu beta e...

....

Lagu Doddie diatas mewakili perasaan saya yang rindu kampung halaman.  

You can have the most amazing job in the world and live in an amazing place, but if you don't take the time to go on the adventure every once in a while, it's not worth it.

We recently returned from a trip to Sawai. It's a nice village located in the North of Seram Island in Maluku.


Pagi itu, dengan mengunakan katingting (long boat) kita memulai perjalanan kita menikmati panorama Seram Utara, menyusuri sungai Salawai, tempat pembuatan sagu. Sungai Salawai adalah sungai besar nan jernih yang seolah tidak berujung. Perjalanan menyusuri sungai kaya nipah dan pohon sagu tersebut dimulai dari titik yang jarak tempuhnya sekitar 10 menit dari Sawai. Sungai berair tenang, kiri kanan pohon nipah dan sagu. Kita tdk bertemu dengan buaya penghuni sungai Salawai.  

Di sepanjang perjalanan, terlihat jajaran gunung batu dan air yang jernih. Sejumlah pulau tidak berpenghuni juga menjadi pemandangan elok sepanjang perjalanan





Pulau Nusaolat (bahasa Sawai) kalau dalam bahasa Indonesia disebut pulau Sapalewa. Ini adalah pulau kecil tidak berpenghuni.



 

Perjalanan dilanjutkan ke pulau Kaswari, juga pulau yang tidak berpenghuni. Di tempat ini kita akan berpiknik menikmati makan siang dengan menu ikan bakar, sayur pare, mie goreng. Tdk lupa colo-colo yang sangat enak untuk memani ikan yang dibakar oleh guide dari Lisar Bahari. Wah sedap!

Perut kenyang, ngantuk, pulang?


Nanti dulu!

Selesai makan, kita semua kembali ke perahu dan melanjutkan perjalanan ke Ora beach.  Tempat  itu  asli keren abis! Ora letaknya menyendiri tidak ada kampong disekitarnya. Bersih, karang2 nya bagus dan ikan-ikan nya lebih beraneka ragam dibanding dengan penginapan pak Ali yang berada didekat kampong, Kita cukup lama disini, berenang sampai puas.




Lelah bermain-main, kita siap2 pulang. Melewati tebing Hatusupun, kita mampir dulu, berenang lagi dan minum teh sore hmmm lengkap sudah piknik kita hari ini.

Saat magrib, kita pun tiba di penginapan. Oma menyambut dengan pisang goreng dan secangkir teh panas.
Puas


-----


Menuju kesana...
1. Ambon - Pelabuhan Tulehu

2. Pelabuhan Tulehu - Pelabuhan Amahei: 1.45 menit - 2 jam.
Menggunakan kapal cepat yang melayani 2x penyebrangan.
Dari Tulehu jam 9 pagi dan sore
Dari Amahei jam 8 pagi dan jam 4 sore.
Tiket ekonomi Rp. 125.000
Tiket Executive Rp. 225.000

3. Pelabuhan Amahei - Desa Horale: 2 jam
Menggunakan mobil carteran Inova, Rp. 850.000



Menginap di Lisar Bahari
Contact Person: Pak Ali 082111181137

4. Desa Horale - Sawai: 20 menit.
menggunakan speed boat. Rp. 350.000
Jalur ini direkomendasikan karena memotong 1/2 perjalanan yang berkelok-kelok melalui hutan dan tanjakan yang tinggi. Dipastikan jika kondisi tdk fit sebaiknya lewat jalan laut saja, Lewat laut bisa melihat tebing-tebing tinggi.
Penginapan Pak Ali letaknya diujung kampung Sawai. Menawarkan paket perjalanan yang menarik.
Sewa katingting Rp. 750.000 berangkat pagi pulang habis magrib. Piknik dipulau kosong. Mengunjungi sungai dll. Mantap!
Biaya penginapan Rp. 350.000/org (makan pagi, siang, malam)




Menginap di Ora
Contact Person:

4. Desa Horale - Sawai: 10 Menit
Menggunakan speed boat Rp. 300.000
Jika menginap di Ora cuma ada 1 arah menuju kesana yaitu melewati laut.
Penginapan Ora letaknya menyendiri tdk ada kampung disekitarnya. Air laut lebih jernih dan binatang laut lebih banyak. Penginapannya bagus. Paket perjalanan keliling pulau (snorkling, ke sungai dll) kurang lengkap dibandingkan paket yang ditawarkan oleh Pak Ali.
Sebaiknya menginap di Ora tp menggunakan paket perjalanan yg ditawarkan oleh Pak Ali.



Comments

Popular Posts