The Best Burjo
Ada satu hal kecil yang dulu terasa biasa saja, tapi kini jadi begitu berarti. Di Depok, setiap kali pagi atau sore datang dengan udara yang sedikit lembap, saya tinggal jalan kaki ke warkop kecil di seberang gang. Semangkuk bubur kacang hijau—hangat, kental, manis, dengan santan atau susu yang gurih. Rasanya pas. Bukan cuma mengenyangkan, tapi juga seperti peluk kecil dari kehidupan sehari-hari. Sekarang saya jauh dari rumah. Warkop itu tinggal dalam kenangan. Tapi rasa itu, yang sederhana dan penuh cerita, terus saya rindukan.
Burjo - Bubur kacang hijau, ini berbeda dengan yang pernah saya buat karena versi ini lebih mendekati Burjo di Warkop.
Metode 7:30:7 dengan pembagiannya seperti ini:
1. 7 menit pertama – Rebus kacang hijau dalam air mendidih selama 7 menit.
2. 30 menit selanjutnya – Matikan api, tutup panci, dan diamkan kacang hijau selama 30 menit. Ini membantu melembutkan kacang tanpa harus dimasak terus menerus.
3. 7 menit terakhir – Masukkan gula merah, daun pandan, sedikit garam, dan santan. Masak kembali hingga harum dan tercampur rata.
Bubur kacang hijau bukan sekadar makanan. Ini adalah kenangan, perasaan nyaman, dan rasa cinta dari rumah. Dengan bahan yang mudah ditemukan dan cara memasak yang sederhana, siapa pun bisa menikmatinya di mana pun berada.
Jackie | Balaclava
BUBUR KACANG HIJAU - BURJO
200 gr kacang hijau
1 liter air
2 lembar daun pandan
3 bongah kecil gula merah
2 sdm tepung sagu larutkan
kuah santan:
120 ml santan instan
150 ml air
1 sdt garam
2 lembar daun pandan
- cuci bersih kacang hijau, tiriskan.
- rebus kacang dengan metode 7:30:7
- Masukkan gula merah ketika kacang hijau sudah merekah
- masukkan larutan tepung sagu agar burjo menjadi kental
- cicipi rasanya: bila sula pas dan buburnya lembut, matikan api.
- sajikan hangat atau dingin sesuai selera
Comments