Semalam di Bandar Lampung


Kalau saya bisa ke Lampung ini benar-benar tidak disengaja. Rencana Tuhan memang luarrrrrrr biasa dalam hidup ini.  Saya bisa jalan-jalan menikmati fasilitas gratis dengan menginap di hotel bintang 4, mendapat uang "jajan"  dan diantar ketempat wisata belanja dikota ini dengan menggunakan mobil yang disiapkan oleh Garuda Indonesia. Hm....... Intinya bersyukur.

Sebenarnya dari Singapore 7 July, tiket pulang saya dan Adelina menuju Jakarta melewati Batam dan ganti pesawat di Lampung sebelum tiba di Jakarta. Namun hari itu, penerbangan kayaknya lagi kacau,di Batam kami kena delay hampir dua jam. Begitu mendarat di Lampung langsung lari menjuju counter check-in Garuda. Agak heran juga karena petugasnya kok santai saja padahal kita sudah saatnya berangkat. Keheranan terjawab saat melihat banyak banget manusia yang menunggu, tiduran dilantai ooooh ternyata pesawat delay lagi. 

Jadwal penerbangan seharusnya jam 18,40 hingga menjelang jam 12 malam belum ada tanda diberangkatkan. Awalnya pihak Garuda menyiapkan kotak snack dilanjutkan sekotak Nasi Padang. Setelah berjam-jam tidak ada kepastian, kami ber-6 memutuskan untuk menginap semalam dikota ini. Sebelum menuju hotel, amplop berisi uang 300K diberi pada kami ber-6.


Kenapa cuma segitu yang dapat? karena cuma segitu aja yang ngotot minta kompensasi sementara yang lainnya kurang informasi bahwa jika keterlambatan lebih dari 5 jam dapat menerima uang kompensasi dari pihak maskapai. Dan hanya kami ber-6 pula yang ngotot menginap dihotel bagus sementara yang lainnya bertahan menunggu di bandara. Sebenarnya kami sudah mengajak mereka untuk ikut tapi mereka takut harus bayar hotel sendiri hmmm... yah sudah. 

So, kami ber-6 menikmati hotel indah dengan masing-masing menikmati kamar sendiri. Malam itu setelah mandi, cuci rambut saya bisa tidur nyenyak dan terbangun ditengah ranjang besar. Dengar kabar dari tente Yenny, ternyata pesawat diberangkatkan jam 3am duh!!! saya tidak mau bertahan selama itu dibandara, badan capek.

Jadilah saya menikmati Sabtu pagi yang indah. Let's have breakfast and enjoy Bandar Lampung!




JELONG-JELONG

Yukkk mari kita nikmati sesaat kota yang terkenal dengan Gajah-nya ini. Lampung juga terkenal sebagai penghasil kopi terbaik di Indonesia bahkan di dunia bersama dengan Brazil dan Vietnam. Kopi yang banyak dihasilkan adalah kopi Robusta,

Perkenalan saya akan kopi, dimulai dikamar hotel. Sebelum turun sarapan saya menyeduh kopi yang ada dikamar. WOW dasyatttt banget rasanya, mau bilang enak sudah kelewatan.  Sebagai pencinta kopi saya langsung jatuh cinta saat serupan pertama. Nikmatnya!


Pagi itu sehabis kenyang sarapan, kami ber-5 karena seorang yang lain kebetulan orang Lampung jadi sudah kembali kerumahnya - memutuskan untuk keliling kota sebelum menuju Airport. Tujuan pertama adalah makan durian. Yeahhhh asyik kan kesampaian juga keinginan makan durian yang sudah lama terpendam. Tidak perlu menunggu pulang ke Ambon ternyata kesampean juga makan duren Lampung.




Kalau dari Lampung tidak bawa oleh-oleh kripik pisang rasanya kurang afdol. Banyak kripik pisang tapi keripik pisang Aroma Yen Yen dijalan Kakap, Teluk Betung direkomendasikan oleh tante Yenny untuk kita kunjungi hari itu. Toko nya besar, selain kripik pisang juga menjual kripik kemplang, kopi, lembok, dan manisan buah yang menurut tante Yenny terkenal di Lampung. Tapi saya memang ingin nya beli kripik aja dan dari sekian banyak rasa, ada rasa original, coklat, keju, durian dll pilihan saya adalah rasa kopi. Ini asli enak banget!



Diseberang toko Aroma ada viara namanya Thai Hin Bio. Menurut informasi yang saya baca di Wikipedia dulunya adalah sebuah Cetiya atau dalam agama Budha berarti tempat pemujaan. Viara Thai Hin Bio yang namanya berarti Viara yang Besar dan Jaya, menjadi saksi sejarah peradaban bangsa Tionghoa di Teluk Betung. Selain merupakan viara tertua di propensi Lampung, viara ini merupakan  salah satu titik kemajuan perkembangan etnis China di Lampung.


Disamping viara saya menemukan penjual otak-otak dan membeli untuk oleh-oleh. Kalau jalan-jalan Lampung dan ada kesempatan kesini cobain otak-otaknya karena rasanya enak, ikannya lebih terasa dan pastinya beda dengan yang dijual di Depok. Sambil menunggu teman yang lain selesai belanja oleh-oleh saya sudah menghabiskan hampir 10 otak-otak hangat hmm.....




Sebelum menuju airport kita mampir kerumah makan padang namanya Bagadang Resto adanya di jalan Diponegoro no 1 Kupang, Telukbetung - tlp. 721 474059. Kalian yang ingin memanjakan perut dengan makanan Padang, katanya ini adalah rumah makan Padang terenak di Bandar Lampung, selain enak ternyata harganya tidak terlalu mahal dan yang perlu banget dicoba adalah ayam goreng dan rendangnya. Rasanya mantap! Karena perut sudah kenyang dengan otak-otak dan durian maka, makan siang ku dibungkus aja untuk dimakan saat tiba dirumah nanti hahahaha...

Sabtu sore itu macet cukup parah dalam perjalanan menuju airport tapi karena memakai mobil dari kantor Garuda kita tenang saja tidak akan ditinggal hehehehe... sampai airport check-in dan langsung bording ternyata kita ber-5 termasuk penumpang terakhir.



Langit berawan gelap saat kami take off menuju Jakarta, penerbangan selama 55 menit lancar tidak ada goncangan yang biasanya membuat saya parno dan tidak terasa sudah landing di Soekarno Hatta.

Terima kasih Garuda Indonesia untuk jalan-jalan gratisnya.

Comments

Popular Posts