Singapore Without You
Hi Singapore saya datang!
Setelah berjanji sekian tahun tidak akan kesini, tahun ini saya kembali lagi karena urusan anak. Menginjakan kaki lagi di Singapore membuat ingatan saya kembali bertahun yang lalu.
Dengan menggunakan Grabcar kita menuju hotel, bayar $20. Masuk kamar langsung tidur, capek. Besok pagi musti janjian dengan orang yang akan membantu mengurus Visa Indonesia untuk Robert. Dia akan masuk Indonesia setelah kembali dari Sydney tanggal 26 July nanti.
Jam 10 pagi setelah ketemu dengan si bapak yang urus visa, berdua dengan Adelina sang ipar kita cari sarapan pagi di Orchard, Sementara anak kesayangan masih tidur. Saya biarkan dia tidur karena nanti malam dia akan berangkat ke Melbourne dan sampai disana pagi jam 7 jadi saya ingin dia cukup tidur, ada tenaga extra besok pagi. Kembali kesoal makanan, menurut saya harga makanan disini lebih mahal daripada di Cairns ahhhh jangan pula dikurs ke Rp bisa sakit hati. Ini pendapat saya, untuk orang lain mungkin disini murah.
Dari situ kita jalan-jalan dan mampir beli Subway untuk Robert, dia kan suka banget sama sandwich. Saya juga beli sepatu untuk Robert dan janjian mau ketemu keponakan Maura yang sekolah disini. Sayangnya kita tidak ketemu karena saya salah kasih alamat. Duhhhh maaf yah sayang maklum Mozz lama tidak kesini hehehhee....
Berdua Adelina kita jalan-jalan naik MRT Marina Bay, beli makan siang Nasi Hainam, sementara Robert duduk di Starbucks sambil main game. Dia tidak mau diajak liat kota ini.
Malamnya kita antar Robert ke airport naik MRT, Menunggu dia diperbolehkan masuk. Cukup lama juga sampai jam 11 malam karena pesawat Emirates yang digunakannya delay dan Robert karena terbang sendiri dibawah umur maka harus didampingi oleh petugas Emirates. Petugas Emirates juga yang akan mengantar dia dari keluar pesawat di Melbourne terminal 2 international melewati imigrasi, pengambilan bagasi, clearance lalu pindah ke terminal 1 domestik dan check in di counter Qantas. Dari situ tugas diambil alih oleh petugas Qantas. Duh panjang banget yah perjalanan anakku ini. I am proud with him, he is only 12 years old but he could travel alone.
Robert diperbolehkan masuk dan saya memberi ciuman dipipinya, ahhh dia malu digoda oleh petugas bandara dan Emirates. Berdua Adelina kami kembali ke hotel dengan menggunakan Grabcar. Besok pagi saat kita terbangun kakak Ob sudah tiba di Melbourne dan tinggal menunggu kabar aja dari Lisa. Sementara kami berdua harus melanjutkan perjalanan menuju Batam untuk sampai ke Jakarta.
Kota ini memang menginggatkanku padamu bertahun yang lalu
dan seperti pesanmu di email, saya menikmati Singapore walaupun tanpamu.
dan seperti pesanmu di email, saya menikmati Singapore walaupun tanpamu.
Comments