Semua Ada Waktunya...
30 Maret 2007 It all about money
Hari ini aku mendapat pengalaman yang bagus, akhirnya aku menyadari bahwa pendidikan yang lumayan tinggi dari universitas bergengsi bukan jaminan bagi seseorang untuk memiliki cara bertuturnya yang baik. Semua kembali pada pribadi masing-masing…
Aku berpendapat bahwa dengan belajar bertahun-tahun bahkan sampai S2 bisa membentuk kita menjadi pribadi yang beraklak baik. Kita bergaul dengan orang yang intelek, kita yang haus akan informasi tidak bosan-bosannya berdiskusi dengan pakar ilmu dengan doctor atau prof. apakah itu tidak membentuk cara berpikir, bertindak dan bertutur. Aku salah, seperti yang kejadian sore ini. Alex meminta ku ikutan meeting bersama senior WIPA di saung samping rumah. Aku tidak punya peran apa-apa disini hanya pendengar dan teman berdiskusi dengan alex dikamar kalau mau tidur.
Namun alex ingin aku hadir, seandainya ada yang bicara keras dengan kata-kata yang tidak enak dikuping akan malu dengan kehadiranku. Yang dimaksud disini adalah Imam yang jauh-jauh hari sudah diprediksi bakalan ngamuk. Kalau kita ngomong uang pasti ada salah satu yang dominant, bukan begitu? Di LSM ini, dialah orangnya! Bener kejadian! Sampai saat tadi sore itu, baru aku dengar orang ngomong nyelekit seperti dia. Masa sama alex yang notabene pernah (sebelum diambil alih donor) ngegaji dia atau orang yang dituakan, ngomongnya jelek banget. Sampai dia ngancam mau bakar peta jika alex tidak memberikan bonus pada dia. Bukan itu saja, dia juga menuntut lebih banyak lagi setelah bonus dibagi. Sejauh tadi dia baru bilang supaya diberikan dulu uangnya baru dia akan katakana apalagi yang dia mau. Kemudian dia minta supaya dipecat saja dengan begitu dia akan mendapatkan uang sebesar 25jt. Gila banyak banget yah…
Meeting sore tadi memang ngomongin sisa uang proyek dan rencana LSM kedepan. Begitulah karena imam lebih menfokuskan pada uang, dia ngotot tidak mau membahas hal lain hanya uang dan uang saja.. Anehnya, uang yang dimaksud belum juga ada didepan mata artinya masih ditanggan donor dan akan diberikan setelah laporan keuangan masuk kemereka dan mereka periksa. Sampai hari ini laporan belum beres, ada perbaikan sana sini. So? Ngomong kosong aja ceritanya… Menurut Andi, ngapain gitu ngomongin uang? Jika sudah waktunya pasti semua akan diberikan sesuai porsinya. Namun balik lagi, imam tetap kekeuh! Gimana coba jika donor tiba-tiba tidak mau berikan uangnya? Mau bilang apa, toh uang juga uang mereka?? Ampunnn deh.. Baru 1,5jam meeting, aku sudah kabur kedalam, males dengerin orang bertengkar, teriak-teriak soal yang belum pasti. Semakin larut, meeting semakin genting. Alex masuk, mencariku. Dia marah kenapa aku ninggalin dia sendiri ngadapin tuntutan imam yang tidak masuk akal? Aku jelaskan, aku muak dengar omongan dia, bikin kepala tegang. Tapi aku hiburin dia kalau aku tetap ikutin diskusi dari dalam kamar tidur yang lampunya aku sengaja matikan biar bisa leluasa dengarnya. Itu juga tetep bikin kepala pusing dan ‘nek. Beberapa menit pasti aku kabur dulu trus balik lagi…
Sedih banget tidak bisa dampingin suami ketika dia disudutkan tapi mau gimana?? Malam itu aku tlp ke ian dan ortu tanya siapa yang kira-kira bisa Bantu kasih saran jika berada diposisi alex – kita? Supaya jelasnya begini, alex sejak tahun 1997 mulai serius bikin peta dibantu oleh beberapa mahasiswa dan lulusan Geografi UI. Imam salah satunya dan tahun itu alex bikin kontrak kerja dengan dia. Tahun 2003/4 mereka membentuk LSM namanya WIPA. Menurutku saat itu seharusnya ada perubahan kontrak kerja. Tapi tidak ada!
Tahun 2005 ada beberapa donor yang masuk *alex kesana kemari cari donor* yaitu USAID, NZ, World Bank, Newmont dll. Setelah itu donor mengambil alih pembayaran gaji yang dulu dikeluarkan dari saku pribadi alex. Menurutku sampai disitu seharusnya ada lagi perubahan kontrak kerja antara alex dgn WIPA. Nyatanya tidak juga. Nah sekarang, peta sudah jadi, lauching sudah dilakukan tinggal laporan ke donor2. masalah mulai muncul. Imam mulai berhitung, dia minta management feee untuk apa yang dia lakukan, dia minta persenan jika ada yang mau beli peta lewat dia, dia minta ini, dia minta itu. Dia minta pembagian paling besar diamtara mereka semua. Dia minta lagi uang dari Alex karena merasa Alex bertanggung jawab untuk semua yang dia lakukan terhadap WIPA. Jika mengikuti cara berpikirnya, seharunya alex bisa meminta marketing fee juga karena telah mendapatkan donor dengan nilai uang sebesar 700 juta! Atau Andi yang juga senior wipa boleh minta bagian karena mendapatkan satu donor juga yaitu Kompas dengan nilai 20 juga. Nyatanya dua orang itu tidak! Pikiran mereka masih waras. Ini kan kerja tim, apa yang kita hasilkan untuk kepentingan tim. So, buat apa cari untung?? Sekarang kepalaku mulai sakit lagi. Begitulah, ternyata ada orang yang begitu serakahnya sampai permintaaan kok tidak ada habis-habisnya. Ohhh boy!
Dengan hati kesal malam itu aku meminta pada Tuhan supaya dia diberikan sedikit sentilan bahwa apa yang dia lakukan menyakiti perasaan orang lain. Aku minta pada Tuhan supaya dia disadarkan… Aku bilang sama alex, sabar pasti Tuhan menunjukan jalan untuk kita yang penting kita sabar, berdoa dan menyusun strategi. Kasihan alex malam itu dia tidak bisa tidur…
Update 4 April 2007 Itu kejadian hari Jumat tgl 30 Maret 2007. Sekarang tanggal 4 April 2007, masih belum ada meeting lagi. Tapi ada kabar lainnya, imam kirim sms hari Senin dua hari yang lalu. Hari dimana seharusnya ada meeting berikutnya. Dia tidak bisa datang karena istrinya yang hamil muda sejak hari Sabtu tidak berhenti pendarahan dan hari Senin itu diputuskan untuk dioperasi *dikuret maksudnya* Kuasa Tuhan bekerja! Sorry, dalam hal ini Tuhan bukannya jahat tapi Tuhan membuktikan bahwa sesuatu akan terjadi jika kita menyakiti perasaannya *atau hambanya* Prosesnya bisa cepat atau lambat namun Tuhan membuktikan pada aku bahwa Dirinya ADA. Semoga ini juga jadi pelajaran buat Alex untuk mengenal Tuhan dan menyerahkan segala perkara didalam NAMANYA.
Comments