Snow Tebal
Grace mengirim pesan di Facebook supaya saya menghubungi Robert sehubungan dengan cuaca yang buruk, salju tebal. Saya langsung mengirim pesan pada Robert dan tak terduga dia malah videocall. Seneng banget karena jarang-jarang anak terkasih videocall. Ternyata dia lagi jalan pulang sehabis kerja. Langit terlihat tertutup awan tebal, jalanan gelap dan bersalju. Saya kaget karena dia berjalan dan tidak naik bus katanya bus baru datang jam 9 malam sementara saat itu masih jam 8.
Saya kagum dengan Robert diusianya menjelang 19 tahun bulan depan, dia sudah mandiri. Saat saya seusianya, saya kuliah dan tinggal di Manado tapi biaya hidup masih ditanggung orang tua. Sementara diusia setua ini, saya pun masih menjadi tanggung jawab Sinyo.
Saya tanya berapa lama lagi sampai rumah. 30 menit lagi katanya. Duh!
Dia bilang dingin tidak bisa naik sepeda. Saya dengan bodoh ngomong, jalan cepat kak suapaya badan hangat. Langsung dipotong sama Sinyo bahwa tapi tidak mungkin jalan cepat di salju selain licin, kaki juga tenggelam dalam salju. Hahahaha lupa rasanya jalan di salju. Winter di Melbourne berangin dingin jadi kita harus jalan cepat supaya badan hangat.
Melihat jalanan yang gelap, bersalju dan dingin saya cuma bisa berdoa, Tuhan jaga selalu anakku, lindungi dia siang dan malam, jauhkan dari orang jahat yang akan mengganggu hidupnya. Tuhan bungkus tutup tubuhnya dengan darahNYA yang suci.
Tetap bersandar pada Tuhan yah kak.
Love you so much.
Mozz
Comments