Biopsy - Post Transplant
Day 45 post transplant.
Hari ini, Jumat, membawa harapan yang bercampur dengan sedikit ketegangan. Agenda kami adalah Paula Fox, bukan untuk sekadar blood test rutin, melainkan untuk sebuah prosedur yang jauh lebih penting: biopsi sumsum tulang.
Empat puluh hari telah berlalu sejak transplantasi sel punca darah dari donor yang penuh harapan. Hari ini adalah hari penentuan, saat jarum biopsi akan mengambil sampel kecil dari sumsum tulang untuk memberikan jawaban krusial. Apakah sel-sel donor telah beradaptasi dan mulai bekerja dengan baik di dalam tubuh ini?
Proses biopsi tentu saja menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman. Sinyo mengeluh hasil operating sakit karena sebelumnya tidak pernah sakit. Kini ini saatnya menunggu. Hasil biopsi ini akan menjadi indikator penting keberhasilan Blood stem cell transplant atau bahasa Indonesia nya, transplantasi sel punca darah.
Dokter kemudian datang dan mengatakan bahwa HP rendah, begitu juga magnesium maka ditambahkan masing2 satu kantong. Liquid juga ditambahkan karena ginjal Sinyo turun tapi dokter tidak bilang berapa turunnya. Maka ada 4 kantong yang bergantung di tiang infus. Satu kantong kecil itu adalah kantong air untuk flash. Itu selalu ada setiap kali infus masuk ke tubuhnya untuk menguyur makanya paling belakangan dia masuknya dan gak lama cuma 10 menit.
Kami datang jam 9 dan pulang jam 2.30 sore. Mukaku berseri-seri akhirnya pulang juga. Kita pasien terakhir yang keluar dari ruangan lantai 2.
Kita mampir dulu di resto Garam Merica yang disamping Konjen. Sinyo mau makan berkuah sayang sudah habis atau mungkin karena tidak mau report sudah mau tutup jadi yang mereka tawarkan cuma bubur kacang hitam. Saya gak ah.0 Malas pesan kalau resto nya mau tutup dan terburu-buru makan. Gak seru ah.
Dari situ gak langsung pulang karena kehabisan bahan makan dirumah jadi mampir lagi ke Woolies di Prahran. Menuju pulang, Sinyo lihat tulisan Souvlaki $15. Kita putar balik menuju restauran Meat and Greek. Suasana di dalam restoran sore itu lengang hanya ada dua orang pengunjung lain yang sedang menikmati hidangan mereka.
Souvlaki adalah makan populer dari Yunani. Dalam tradisinya, ia adalah sate daging kecil yang dipanggang, seringkali diasinkan dengan rempah Mediterania yang khas. Di Australia, interpretasinya bergeser menjadi daging panggang vertikal yang diiris tipis, dibalut kehangatan roti pita.
Tampilan dan cara penyajian Souvlaki (versi Australia) memang memiliki kemiripan yang signifikan dengan kebab, terutama jenis kebab Turki (seperti Döner Kebab) atau kebab Timur Tengah lainnya (seperti Shawarma).
Comments