Menuju Traralgon
Australia adalah negeri yang penuh keajaiban dan keindahan, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk menikmatinya selain dengan menjelajahi berbagai kota besar dan kecil yang tersebar di seluruh negeri.
Mimpi saya adalah menjelajai Victoria, state dimana saya tinggal namun karena pekerjaan Sinyo kebanyakan dijalan maka hari libur dia memilih tidak menyetir. Karena itu saya memutuskan untuk ikut dengannya bekerja supaya bisa melihat sekilas alam Victoria yang kami lewati.
Dari warehouse Sinyo mengabarkan bahwa dia dapat kerjaan di Traralgon. Traralgon adalah sebuah kota yang terletak di sebelah timur Lembah Latrobe di wilayah Regional Gippsland. Gippsland adalah salah satu kawasan paling beragam di Australia. Dari pantai yang belum terjamah hingga padang salju dan hutan hujan. Kawasan seluas 41.000 kilometer persegi ini mencakup beragam lanskap menakjubkan termasuk Taman Nasional Wilson’s Promontory yang terkenal secara internasional dan Phillip Island dimana kita bisa melihat penguin. Saya berharap suatu hari bisa melihat penguin yang berjalan berlenggak lenggok menuju pantai.
Pagi itu sambil menunggu Sinyo menjemput, saya menikmati makan pagi sambil memandang hujan yang turun. Tidak terlalu banyak berharap akan melihat pemandangan indah hari ini karena langit kelabu dan suram. Melbourne diperkirakan hujan dan suhu 22C.
Hujan masih turun saat kami memulai perjalanan. Jarak dari rumah ke Traralgon adalah 158 KM dan menurut Google Map jarak tempuh sekitar 2 jam. Namun kami sempat berenti di rest area untuk mengisi bahan bakar dan membeli makanan.
Tidak lama matahari mulai muncul dan pemandangan rumput hijau mulai terlihat indah. Saya banyak sekali melihat sapi sedang merumput. Mungkin peternakan sapi tapi lebih seperti padang belantara hijau dimana sapi dibiarkan bebas kesana kemari mencari makan. Kata orang yang membuat daging sapi Australia begitu terkenal enak karena sapi nya bahagia tidak stres hmmm sepertinya saya harus setuju dengan pendapat ini.
Perrjalanan pulang relatif lebih cepat, hujan juga sudah lama berhenti. Kami berenti lagi di rest area untuk makan. Enak memang jalan sama Sinyo dia selalu memanjakanku dengan makanan jadi jangan heran saya semakin jauh dari berat ideal ha hahaha...
Berikutnya kita menjelajahi bagian mana lagi dari Victoria?
Comments