Dari Melbourne Untuk 2


Hari ini kami Pemilu, lebih cepat dari di Indonesia yang tanggal 14 February. Saya sudah excited bangun pagi, mandi, buat teh dan sarapan kue lalu berangkat sendiri naik tram. Sinyo pergi belakangan karena dia lansia jadi tidak perlu mengantri. Tram berenti di Highstreet Street, Kilda Road. Wah sepi senang banget saya tapi oooh no begitu belok kearah Konsulat sudah panjang antrian. Saya berjalan sampai tertawa-tawa kayak orang gila melihat manusia begitu banyak sudah berbaris sebelum jam 9 pagi. 


Mbak Jackie! 
Ternyata Eka.
Aduh lama banget gak ketemu Eka. Dia adalah istri dari guru favorite Robert saat di ISB. Terakhir saya bertemu Eka saat memberi hadiah perpisahan dari anak-anak - coklak sebelum mereka berangkat ke Australia, 10 tahun yang lalu. Mereka tinggal jauh di Nane Waren, walaupun sama di Victoria tapi kami tidak pernah bertemu. Eka sudah berangkat dari pagi dan berada diposisi depan sementara saya yang cuma 9 stops berangkat sudah kesiangan sehingga antri dibelakang hampir mendekati pekolan jalan diujung sana. Saya gak ngobrol lama sama Eka karena antrian makin panjang. Sayang banget karena setelah ini saya tidak ketemu lagi dengan dia karena dia langsung pulang. 


Sekitar 40 menit saya ngantri diluar pagar, tidak capek karena excited makin banyak yang datang mengantri dibelakang saya. Panitia juga bekerja dengan baik membawa garmbar barkot yang harus kita scan. Saya di TPS 14. Masuk kedalam langsung diarahkan ke TPS 11-22. Ngantri lagi sekitar 15 menit langsung masuk dan didepan TPS 14 ada 2 orang mengantri. Kami tertawa bahagia bersama petugas yang mahasiswa. Happy deh suasananya benar-benar pesta rakyat.







Siapapun pemimpin yang nantinya terpilih, saya sangat berharap bangsa ini tetap solid, tidak ada perpecahan.

Jackie | Balaclava

Comments

Popular Posts