Kantin


KANTIN RESTAURANT
122 Lygon St, Carlton VIC 3053
Specialist Makanan Manado 

Ada restauran baru yang mengusung makanan khas dari Manado. Sebagai orang yang pernah tinggal di Manado dan menikah dengan orang Manado, saya cerita sama Sinyo tentang restauran ini yang namanya Kantin ternyata dia juga sudah mendengar tentang restauran ini. Letaknya di Lygonn Street Carlton, dijalan yang sama dengan Martabak Pecenongan 78 dan D'penyet cuma beda 2 toko saja. Jadi dijalan itu ada 4 restaurant Indonesia, yang satu lagi namanya Beku - Kedai Es Krim. Kapan2 kita harus coba. Kalau kita jalan di Lygonn Street  berasa lagi di negara tercinta.

Beberapa hari lalu di Instagram Konsulat Melbourne muncul lagi info mengenai restauran ini. Ceritanya Sandiaga Uno lagi berkunjung disini dan kulineran mencoba restaurant Indonesia yang ada di Melbourne salah satunya Kantin. Enak, begitu kata dia saat mencoba Klapartart dan Pisang Goreng. Hmm betul kah? kita penasaran karena pisang disini tidak sama seperti di Indonesia.

Baiklah mari kita coba kesana hari ini.

Dalam perjalanan pulang kerumah selesai kerja, kami berdua menuju Carlton. Sudah kebayang enaknya makanan Manado. Saat kita tiba sudah lewat jam makan siang sekitar jam 3, cuma ada 4 meja yang terisi - 2 didalam dan sisanya diluar. 


Kita langsung ke kasir karena ingin take away dan pesan Ayam Rica, Pisang Goreng dengan sambal, dan Perkedel Jagung. Sinyo masih ingin memesan makanan lainnya tapi saya tolak karena ingin mencoba dulu kalau enak kita bisa datang dan pesan makanan lainnya. Harga makannya menurut saya mahal dibandingkan makanan Indonesia sejenis yang pernah kita coba disini. Perkedel Jagung $13.5 - Pisang Goreng $12 - Ayam Rica $18.5 Tapi bukankah rata-rata makanan Manado di Jakarta pun harganya lebih mahal?  untuk itu ekspektasi kita pun tinggi. Ada harga, ada rasa dong.  

Kami duduk diluar menunggu makanan siap. Sementara itu saya jalan ke restaurant sebelah membeli Martabak Pecenongan 78 yang sudah pernah saya review sebelumnya. Ok lah saya akan tulis lagi review untuk martabak pesanan kami hari ini dipostingan yang berbeda. Saya menunggu pesanan disana sementara Sinyo di Kantin. 

Dengan menenteng 2 tas makanan kami menuju mobil yang diparkir didepan taman. Gak pakai lama langsung buka container berisi pisang goreng dan perkedel jagung. Baru melihat saja kita sudah bisa judge, kok gak sama seperti yang biasa kita makan yah???? 

Di Melbourne susah dapat pisang yang cocok untuk digoreng seperti di  Indonesia, tidak ada pisang uli, kepok, raja atau pisang tanduk yang mantap banget kalau digoreng. Kita biasa pakai pisang Lady Finger dan kita penasaran saja jenis pisang apa yang dipakai di restaurant ini. 

Bener juga tebakan kita sebelumnya mengenai pisang goreng. Hasilnya pisang tidak garing. Pisangnya lembek dan letoy Gak ada garing-garingnya😡 Sambalnya cukup pedas tapi biasa saja. 

Lanjut kita coba perkedel jagung yang keliatan tebal. Umumnya perkedel jagung yang saya tahu bentuknya tipis dan garing. Semua tahu dong Perkedel Jagung Manado terkenal garing dan renyah hmmm gak sabar mau coba! Tapi kami kecewa lagi!!! Perkedelnya gosong, sayang sekali saya tidak memeriksa bakwan saat di restauran, pastinya saya akan minta ganti sama yang baru. Selain itu perkedelnya tidak garing, dia cenderung gendut dan empuk. 


Sampai rumah saya masak nasi dan memakannya dengan Ayam Rica. Saya sengaja tidak mau pakai sendok, sudah kebayang mau makan pakai tangan saja pasti enak. NO NO GAK ENAK. Kurang bumbu sehingga tidak meresap sampai kedalam cuma pedesnya saja. Saat menggigit terasa amis. Saya yang jarang mengeluh soal makanan kali ini tidak mau tambah. Tumben banget 😝

Enakan buatanmu kata Sinyo, banyak bumbunya! Jiahhhh.... Seneng dan nyengir bahagia saya mendengarnya karena Sinyo jarang memuji. 

Jadi begitulah... 



KESIMPULAN
  1. Perkedel Gosong, tidak garing
  2. Pisang goreng lembek
  3. Ayam kurang bumbu cuma rasa pedas doang
  4. Mahal 
Bye kita tidak akan datang lagi. Ogah yehhh....

Comments

Popular Posts