Prahran Market
Sabtu pagi yang seharusnya santai ditempat tidur, kita malah pergi belanja kebutuhan seminggu di Woolies Prahran yang lebih besar dan lengkap dari Balaclava. Selesai belanja kita jalan kaki menyebrang ke Prahran Market. Bagian depannya sedang di renovasi. Saya sudah beberapa kali kesini dan setiap kali tetap excited memotret suasana didalamnya.
Bangunan pasar yang kuno dan antik. Prahran Market dibangun tahun 1864 jadi tahun ini merayakan 159 tahun bertahan dari perubahan sosial dan teknologi. Melewati dua perang dunia dan kebakaran hebat pada tahun 1950.
Letaknya tidak jauh dari rumah hanya 3,8km atau 12 menit jika mengendarai mobil. Pasar ini menyenangkan untuk dikunjungi. Ada banyak kios yang menjual fresh homemade pasta, daging, beragam keju, buah, sayuran, roti dan banyak lainnya. Jika Queen Victoria Market penuh dengan turis, menurut saya disini lebih ke masyarakat lokal.
Pagi ini kita tidak jalan-jalan dari kios satu ke yang lain, tujuan kita kesini cuma satu, mau beli Burek Turki. Pas di depan kios Burek ada penjual bunga yang memiliki koleksi beragam bunga lokal. Setiap kali kesini pasti saya sempatkan untuk memotret bunga sementara Sinyo ngantri membeli Burek. Biarkan bunga yang berbicara melalui foto.
Saya memesan Spinach and Cheese Burek sementara Sinyo memilih Lamb Burek. Saya selalu memesan yang sama tidak pernah berubah sejak pertama kali memakannya September 2018 lalu.
Dengan Burek ditangan kami kembali ke mobil, pulang. Sampai rumah Burek sudah habis ha haha kelaparan.
Comments