FESTIVAL INDONESIA 2023


Musim favorit saya adalah musim semi. Ini adalah musim yang paling menyenangkan. Saya tidak menyukai dinginnya musim dingin maupun panasnya musim panas, oleh karena itu, musim ini adalah musim yang sempurna bagiku. Ketika musim ini tiba, hari-hari menjadi lebih panjang. Musim semi membawa kembali semangat dan kebahagiaan dan semua orang merasa sangat bersemangat untuk musim ini setelah menghadapi angin dingin yang intens selama berbulan-bulan. Segalanya mendapat kehidupan baru di Bumi dan terlihat sangat menyegarkan. Bunga-bunga indah bermunculan, mengundang saya untuk mengendus wangi yang disebarkan dan memotret aneka macam bunga. Langit juga cerah dan dipenuhi burung-burung yang berkicau.

Alasan lain menyukai musim ini adalah karena semua acara mulai dirayakan selama musim ini. Musim ini menandai dimulainya banyak festival penuh warna seperti Festival Indonesia yang diadakan setiap bulan Oktober saat udara mulai hangat dan bunga bermekaran. Festival Indonesia menjadi bagian penting dari kalender kegiatan di Victoria, Australia yang terkenal dengan kekayaan latar belakang etnis dan budaya warganya yang berasal dari lebih 200 negara. Festival Indonesia membawa kita ke Indonesia, mengobati kerinduan akan hangatnya negara tercinta. Disini kuliner dan budaya Indonesia menyatu dibawah langit biru Melbourne.


Seperti tahun lalu. Festival Indonesia diadakan di Argyle Park Carlton. Tamannya cukup luas dengan pohon tinggi dibeberapa bagian taman. Tahun ini bunga-bunga ungu belum bermekaran tidak seperti tahun lalu. 

Acara Indonesia seperti gini adalah ajang bertemu dengan teman terutama untuk Sinyo yang bertemu dengan banyak teman lamanya. Saya juga bertemu dengan teman-teman seperti Wulan, Bu Wayan, Usi Ina dan saudara segandong, juga bertemu Lisa dan Bianca. Saat berjalan pulang ditegur oleh Bung Gito, kenalan di Facebook. 


Menurut saya acara tahun ini tidak semeriah tahun lalu. Festival Indonesia 2022 banyak penari didatangkan dari Indonesia, saya sempat foto dengan penari dari Lampung. Tapi Wulan yang saat festival tahun lalu diperkenalkan oleh mbak Wina, tahun ini mengisi acara dengan tarian. Sayang sekali saat dia menari saya sudah pulang. 



 




Akan beragam kios makanan Indonesia yang bisa dipastikan rame dengan pembeli yang rela ngantri panjang hehehe kalau kami memilih makan siang di D'Penyet yang tidak jauh dari tempat festival. Saya pesan Ayam Penyet Sambal Hijau sementara Sinyo Sate dan Es Cendol. Kami makan siang bersama mas Tono. 




Kaki lelah berdansa dan suara parau menyanyi tapi hati senang bisa menikmati Indonesia. Festival Indonesia di musim semi membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi semua orang. Sampai bertemu di festival Indonesia tahun depan. 

Comments

Popular Posts